Selasa, 18 September 2012

Menikah di Jalan Dakwah

Menikah di Jalan Dakwah

Pernikahan, sungguh bukan hal yang sederhana dan mudah. Sesederhana mendapatkan teman berbagi cerita, mendapatkan orang yang siap menanggung/melayani kita, memberi nafkah, maupun melahirkan anak, atau semudah membangun rumah dan mengisinya dengan berbagai perabot rumah tangga, belanja untuk menunjang kebutuhan hidup, mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan maupun rutinitas harian belaka.
Bukan, bukan itu. Sungguh, jauh lebih dari itu, terutama bagi seorang pejuang dakwah. Ia membawa visi dan misi yang jauh melampaui usianya, zamannya, dunianya. Menikah adalah menggenapkan separuh DiinuLlah, membangun dan melalui sebuah gerbang yang kan mengubah kehidupannya. Ia menikah karena hendak membangun peradaban Islam – menegakkan syahadat di bumi Allah. Ia menikah dengan menyusun satu demi satu pondasi idealisme. Dari “idealisme saya” menjadi “idealisme kita” yang melahirkan sumbangsih bagi dakwah, karya-karya nyata bagi ummat.
Akan tetapi, hei! Alangkah tidak sesederhana mengatakannya. Di saat idealisme melambung tinggi menuju tempat-tempat terjauh yang dapat dijangkau oleh dakwah, tetapi pondasi “idealisme kita” belum kuat, apakah yang akan terjadi? Friksi-friksi itu tak dapat terhindar! Saudaraku, mengertilah, kita tak bisa sembarang menghakimi “Setelah menikah kok fulan/fulanah hilang dari peredaran ya?”, “Kok bisa-bisanya ia meninggalkan amanah yang ada?”, “Dia kok lebih mementingkan urusan pribadi (keluarga)nya sih?” dan cibiran-cibiran serupa lainnya yang naudzubillah secara tidak sadar malah mengecilkan makna ikatan suci pernikahan yang melahirkan sebuah amanah baru yang lebih mendalam perkaranya, yang mungkin pernah kau bayangkan mengenainya namun tak dapat kau jiwai sebelum kau mengalaminya.
Mengertilah saudaraku,bahwa di dalam diri seorang mujahid-mujahidah yang ber’azzam untuk dakwahnya, sesungguhnya bara idealisme itu tak pernah mati atau meredup. Ia hanya sedang bertransformasi dengan wujud yang tak pernah terbayangkan olehmu yang belum mengalaminya. Ia – mereka – sedang mengasah pijakannya agar menjadi batu loncatan yang meledakkan momentum luar biasa menuju perubahan yang adidaya bagi dakwah dengan senantiasa mengharap ridho Allah SWT. Sungguh saudaraku, ada kekhawatiran dalam diri mereka.
“Katakanlah: “jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS At-Taubah: 24)
Pun senantiasa mereka camkan,
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS At-Tahrim: 6)
Mengertilah saudaraku, bahwa jauh di dalam diri mereka, terjadi pergulatan paradigma, ego, emosi, rasa, harapan, realita, prioritas, idealisme, keyakinan, dan semua itu sedang mereka perjuangkan dalam ikhtiar mereka dengan tetap menjunjung dakwah di mana pun, di atas bumi yang sedang mereka pijak. Doa-doa, sujud-sujud panjang mereka untuk seluruh saudara-saudara seperjuangan di manapun, serta keyakinan dan tawakal yang tak habis-habisnya bahwa Allah masih menjaga mereka di dalam barisan-barisan para mujahid yang senantiasa berjuang mengibarkan panji-panji Islam. Bahwa Allah memberkahi pernikahan mereka.
Apakah pernah kau bertanya terhadap dirimu sendiri, “Apa yang bisa saya bantu bagi saudara/saudari saya ini agar ia tetap dapat berkontribusi bagi dakwah di dalam barisan ini?” ataukah kau memilih berpikir, “Saya mengerti, dunianya sekarang memang sudah berbeda, biarkanlah ia menjalani hidup barunya, kita tak perlu mengharap lebih darinya.” atau yang lebih ekstrem, “Ya, dia sekarang sudah berbeda, lebih baik tak perlu lagi dilibatkan.” Apakah kau puas dengan hanya dapat “mengerti” kondisinya sekarang tanpa berusaha merangkulnya kembali?
Apakah kau membayangkan betapa rindu mereka berada di dalam satu barisan dengan orang-orang shalih yang senantiasa mengingatkan mereka akan lezatnya berukhuwah,nikmat saling mengingatkan dalam kebaikan dan kebenaran serta saling menanggung peluh dan air mata saudara-saudara seperjuangan dalam menyerukan Islam?
Satu hal yang perlu kau ingat, mereka adalah manusia. Ada saatnya mereka merasa tak berdaya untuk menopang diri dari beratnya perjanjian yang hanya tersebut tiga kali dalam Al-Qur’an ini. Terkadang, mereka ingin sekali menangis, mengadu, tetapi kepada siapa? Dan untuk apa? Ini adalah harga dari pilihan yang secara kesatria telah mereka putuskan. Inilah ujian dari Allah yang memang harus mereka jalani saat ini. Mereka sedang bertahan dalam perjanjian kepada Sang Rabb. Mereka tak pernah berniat untuk mengumbar pahit yang sedang mereka rasakan untuk menarik simpati maupun mencari-cari pembenaran untuk membuat posisi mereka nyaman apalagi untuk sekedar membela diri dari cibiran maupun pujian yang beredar di sekeliling mereka karena mereka yakin bahwa mereka harus tetap teguh dalam menghadapinya. Ini adalah bagian yang juga harus mereka lalui untuk dapat naik ke derajat yang lebih mulia. RadhiAllahu ‘anhum wa radhu anh.
“Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah aku lantaran ketidaktahuan mereka”, (Abu Bakar RA)
Maka dari itu saudaraku, jika ada di antara kita, saudara-saudari kita yang telah menggenapkan separuh Diinnya, kuatkanlah mereka dengan berhusnuzhon terhadap mereka, bayangkanlah wajah mereka dalam doa-doa kita, tetaplah menyemangati mereka dalam menghidupkan bara-bara perjuangan menuju kemenangan hakiki di dalam hati mereka. Karena sungguh, amat berharga satu tatapan penuh cinta karenaNya, seulas senyum, maupun sekedar ajakan untuk berkumpul bersama dalam barisan ini kembali meskipun saat itu mereka tengah menunaikan amanah mereka di tempat lain.

Mengasah Kecerdasan Anak Dengan Menulis

Mengasah Kecerdasan Anak Dengan Menulis

Setiap orang tua pasti mendambakan anak-anaknya terlahir cerdas. Dan pelbagai cara pun dilakoni untuk mewujudkannya, mulai dari memberinya makanan bergizi untuk asupan otaknya, menstimulasinya dengan bermacam-macam permainan (brain games), hingga ada juga orang tua yang memasukkan bayinya ke sekolah bayi karena khawatir tak lebih mampu mendidiknya menjadi cerdas. Semua hal tersebut tidak masalah untuk dilakukan mengingat pentingnya stimulus-stimulus perangsang kecerdasan untuk membentuk seorang anak menjadi pribadi yang siap menghadapi dunia di saat dewasa kelak.
Anak-anak adalah insan yang menyukai hal baru, ia menyenangi aktivitas belajar dengan melakukan berbagai tingkah yang lucu, celoteh tanya yang super cerewet, bahkan kelakuan yang kadang membahayakan dirinya sendiri. Sebagai orang tua, alangkah bijaksana jika turut mendukung rasa ingin belajarnya yang tinggi. Misalnya dengan membacakannya buku cerita, menjawab setiap pertanyaan-pertanyaan konyolnya, atau menemaninya bermain.
Menulis, Mengasah Kecerdasan
Menulis adalah salah satu aktivitas yang mampu mengasah kecerdasan sang anak, sekaligus sebagai wadah positif dalam menyampaikan gagasan-gagasan yang ia miliki. Anak yang terbiasa menulis menjadi lebih kritis terhadap dinamika kehidupan sosial di sekelilingnya, tidak hanya itu, anak juga terlatih untuk berpikir memecahkan masalah. Bahkan ada sebuah ungkapan yang dilontarkan sahabat Umar bin Khattab tentang seni berbahasa ini, “Ajarkanlah sastra kepada anak-anakmu, karena itu dapat mengubah anak yang pengecut menjadi pemberani.”
Apa yang dikatakan oleh sahabat Umar ini ada benarnya, karena dalam sirah nabawiyah banyak  kita dapati kisah-kisah para sahabat yang menyenandungkan syair dalam medan perang atau pada masa krisis, seperti yang dilakukan oleh sahabat Rasul, Abdullah bin Rawahah ketika umat muslim bersama Rasul hendak melakukan umrah qadha[1] sementara orang-orang musyrik berbaris menghadangnya,
biarkan orang-orang kafir di atas jalannya
biarkan kebaikan di tempatnya
yang pengasih telah menurunkan wahyu
kepada rasul-nya yang dibaca setiap waktu
ya rabb, aku tetap orang mukmin sejati
yang mengetahui hak allah secara dini
kematian terbaik adalah jalannya
hari ini kami pukul kalian dengan wahyu-nya
pukulan yang bisa memenggal kepala
meninggalkan kekasih yang tercinta
Menulis juga mampu mengasah kepekaan sosial anak, seperti yang terjadi pada penulis cilik yang kini mulai beranjak remaja, yaitu Abdurrahman Faiz, putra sulung dari penulis kondang Helvy Tiana Rosa. Ratusan karyanya telah banyak menginspirasi, puisi yang diciptakannya bermuatan dengan nilai-nilai sosial yang menyentuh, buah dari kegelisahan hatinya terhadap kondisi sosial di sekitarnya. Karya-karyanya dapat dibaca dari buku-bukunya, seperti Faiz untuk Bunda dan Dunia (2004), Guru Matahari (2004), Aku Ini Puisi Cinta (2005), dll.
Masih banyak manfaat yang dipetik jika sejak dini anak telah diperkenalkan dunia menulis. Lalu, bagaimana mengasah kemampuan menulis pada anak? Lebih penting manakah; mengajarinya menulis atau membaca? Dua-duanya penting dan dua-duanya perlu dikenalkan kepada anak.
Cara yang baik untuk memupuk rasa cintanya pada dunia menulis adalah memupuk rasa cintanya kepada membaca. Karena jika menulis saja tanpa didampingi kegemaran membaca, sama saja mengajari anak ilmu “ghaib”, ia tidak bisa menyerap informasi dari bacaan untuk dituangkan kembali dalam tulisan berdasarkan gagasannya sendiri. Dengan membaca, dunia informasi terbuka lebar untuknya, sehingga banyak hal yang dapat ia tulis dan ia pikirkan tentang gagasan-gagasan baru yang mungkin muncul.
Membacakan buku kepada anak adalah langkah awal untuk membuatnya cerdas. Orang tua dapat memupuk kegemaran membaca sang anak dengan sering-sering membacakannya buku cerita, bahkan sejak sebelum sang anak dapat membaca. Karena point penting dalam memancing anak gemar membaca adalah dengan memancing kecintaannya terhadap buku. Jika orang tua terbiasa membacakannya buku-buku yang menarik dari segi gambar, jalan cerita, kombinasi warna gambar dalam sebuah buku, ditambah dengan kebiasaan orang tua yang memperlihatkan aktivitas membaca di depan anak, maka kecintaan anak terhadap buku dan kegemarannya membaca buku akan tumbuh dengan subur.
Membuat Anak Gemar Membaca[2]
Hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat anak mencintai buku dan terbiasa menghabiskan sebagian besar waktunya dengan buku yang dia sukai, karena kegemaran anak dalam membaca timbul karena ketergantungannya terhadap buku. Misalnya membelikannya buku-buku yang lebih banyak berisikan gambar-gambar yang disukai anak, seperti gambar binatang, tumbuhan, pesawat, dan lain sebagainya. Selanjutnya anak akan membentangkan buku tersebut dan mewarnai gambar yang ada di dalamnya.
Orang tua hendaknya menemani anak dalam membeli buku, dan membiarkan anak memilih sendiri buku yang diinginkannya di dalam toko buku. Ketika anak memasuki usia sekolah sebaiknya dibuatkan perpustakaan mini bagi anak, yang di dalamnya terdapat buku-buku dongeng yang berisikan gambar dan berisikan majalah-majalah khusus anak-anak. Selanjutnya bantulah anak untuk membaca dan mendiskusikan buku tersebut. Pujilah kisah yang diceritakan oleh anak yang dia nukil dari buku, agar ia semakin suka membaca.
Sebaiknya anak dibiasakan gemar untuk duduk di atas bangku (kursi) sejak kecil, khususnya setelah dia mulai masuk sekolah, karena sikap seperti itu dapat membuat anak meraih prestasi dalam hal pelajaran sekolah. Juga, karena hal tersebut dapat membantu anak untuk dapat konsentrasi, dapat memilah waktu yang tepat untuk mengulang pelajaran, dan dapat memperhitungkan waktu dan mengaturnya.
______________
[1] Syaikh Shafiyyurrahman Al Mubarakfuri, 1997, Sirah Nabawiyah, Pustaka Al Kautsar, Jakarta
[2] Muhammad Husain, 2007, Agar Anak Mandiri (Ath-thifl wa Iktisaab Al Ma’ayisy wa Ash-Shifat), Irsyad Baitussalam, Bandung

Sabtu, 08 September 2012

INILAH 12 GOLONGAN YANG DI DO'AKAN MALAIKAT



1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
"Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdo'a: "Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci." (H.R. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
"

Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendo'akannya: "Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia." (H.R. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim 469)

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan." (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib)

4. Orang-orang yang menyambung shaf pada shalat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf." (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim meriwayatkan dari Aisyah)

5. Para malaikat mengucapkan 'aamiin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
"Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu." (H.R. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
"Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu di antara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat di mana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, "Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia." (H.R. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad 8106)

7. Orang-orang yang melakukan shalat Shubuh dan 'Ashar secara berjama'ah.
"Para malaikat berkumpul pada saat shalat Shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'Ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'Ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka: "Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?", mereka menjawab: "Kami datang, sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka, sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat." (H.R. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad 9140)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin' dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan." (H.R. Imam Muslim dari Ummud Darda', Shahih Muslim 2733)

9. Orang-orang yang berinfak.
"Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkat: "Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak." Dan lainnya berkata: "Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit." (H.R. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 1442 dan Shahih Muslim 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdo'a) kepada orang-orang yang sedang makan sahur. Insya Allah termasuk di saat sahur untuk puasa sunnah." (H.R. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, dari Abdullah bin Umar)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
"Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya, kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh." (H.R. Imam Ahmad dari 'Ali bin Abi Thalib, Al Musnad 754)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain." (H.R. Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily).

Minggu, 02 September 2012

PENANTIAN KU

Sebuah penantian yang teramat panjang
Liku-liku hidup yang selalu menantang 
Kini aku berdiri dengan kaku memandang 
Nun jauh sebuah angan-angan

Di keheningan malam dalam kesucian jiwa
Aku menengadahkan tangan tuk berdoa
Agar hidup ini bisa bermakna
Tanpa cela dan dosa

Aku haturkan semua ini kepada MU
Karena aku hidup hanya untuk MU
Ku berdoa kepada MU

Senin, 20 Agustus 2012

Mengingat MU

Termenung aku dalam kesendirian hati
Tatkala aku harus memulainya sendiri
Ingin rasanya aku menangis meratapi diri
Tapi apalah daya aku hanya sendiri

Ku kenang itu semua
Di saat kita masih bersama
Merajut hari-hari kita
Dengan tawa dan canda

Sudah lama nian itu berlalu
Tapi mengapa selalu muncul dalam ingatanku
Apakah itu tanda aku mencintaiMU
Ataukah itu isyarat agar aku selalu mengingatMU

Ya Rabb
Hanya Engkaulah tempatku memohon
Hanya Engkaulah maha pengampun....

Sabtu, 18 Agustus 2012

Kumpulan sms Ucapan Lebaran Idul Fitri 2012-M - 1433-H




Inilah Kumpulan SMS Ucapan Lebaran Idul Fitri yang bisa sobat gunakan untuk memberi Ucapan Lebaran Idul Fitri kepada temen,pacar,keluarga baik melalui sms atau facebook atau BBM.Ucapan ini juga ada yang pakai bahasa inggris.Silahkan dipilih sob J
·  ·  ·  Kumpulan SMS Ucapan Lebaran Idul Fitri 2012 - 1433 H.

Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433

Bila Idul Fitri adalah lentera,
izinkan membuka tabirnya dengan maaf agar cahayanya menembus jiwa fitrah dari tiap khilaf

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433H

Manusia akan segera kembali ke fitrah masing2, fitrah adalah ide bawaan sejak lahir, ide bawaan tersebut adalah “Laa ilaha Illallah” mari sucikan hati kita kembali kepada tauhid.

Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433

Ramadhan membasuh hati yang berjelaga
Saatnya meraih rahmat dan ampunan-Nya

Untuk lisan dan sikap yang tak terjaga
Mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1433 H
Minal Aidin Wal Faidzin Taqabalallahu minnaa wa minkum

Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433

Walau Hati `gak sebening XL dan secerah MENTARI.
Banyak khilaf yang buat FREN kecewa,
kuminta SIMPATI-mu untuk BEBAS-kan diri dari ROAMING dosa,

Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433

kita hanya bisa angkat JEMPOL padaNya yang selalu buat kita HOKI dalam mencari kartu AS dan STAR ONE selama hidup, kita harus FLEXI-bel untuk menerima semua pemberianNYA dan menjalani MATRIX kehidupan ini… dan semoga amal kita tidak ESIA-ESIA.
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN



Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433
Sekalian saya mau mengucapkan
Selamat Iedul Fitri 1433 H
Taqobalallahu minna wa minkum
Mohon Maaf Lahir Dan Bathin

Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433
Sayup terdengar takbir berkumandang
Tanda Ramadhan akan lewat
Ampunan diharap, barokah didapat
Taqobalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir dan bathin

Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433
Bryan Adams said “Please Forgive Me..”
Rio Febrian said “Ooo.. Maaf, maafkan diriku..”
Ruben Studdard said “Well this is my sorry for 2012.”
Yuni Shara said “Mengapa tiada maaf bagiku.”
Elton John said “Sorry seems to be the hardest word.”
Mpok Minah said “Maaf.. bukannya saya ngak ngerti.. bukannya saya nggak sopan..”
I said “Minal Aidin wal faizin..”


Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433

Bila ada langkah membekas lara
Ada kata merangkai dusta
Ada tingkah menoreh luka
Mohon maaf lahir dan bathin
Selamat hari raya Idul Fitri 1433 H


Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433

Ketupat udah dipotong
Opor udah dibikin
Nastar udah dimeja
Kacang udah digaremin
Gak afdhol kalo gak Minal Aidin wal Faizin
Taqobalallahu minna wa minkum

Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433

Sebelum takbir berkumandang
Sebelum ajal menjemput
Sebelum jaringan over load
Ijinkan kami memohon maaf lahir dan bathin


The holy and beautiful Syawal will come soon
There is no word proper to welcome it
Except the word of pray and forgiveness
My Majesty if you forgive all my fault
And hope your worship accepted by Allah The God of Merciful and the Beneficent

Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433

Orang yang paling mulia adalah
Orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain
Bersihkan diri, sucikan hati Di hari yang Fitri ini.


Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433

Bulan Ramadhan telah berlalu
Dan hari Kemenangan telah datang
Untuk itu mari kita bersihkan hati dan jiwa kita

Dari gelimang dosa

Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433

Berbuat khilaf adalah sifat
Meminta maaf adalah kewajiban
Dan kembalinya Fitrah adalah tujuan
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN

Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433

Ramadhan telah surut
Hari yang Fitri telah terbit
Maaf kumohonkan
Agar hati bersih dari dosa
Minal Aidin wal Faizin


Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433

Let’s write all the mistakes down in the sand
And let the wind of forgiveness erase it away
Happy Idul Fitri, Minal Aidin wal Faizin

Sms Lebaran 2012 Ucapan Selamat Idul Fitri 1433


MATA kadang salah melihat
MULUT kadang salah mengucap
HATI kadang salah menduga
Dengan niat tulus suci dengan ikhlas
Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Kamis, 16 Agustus 2012

Syukur Ku

Di bulan ramadhan ini
Perbaiki diri dan sucikan hati
Bertaubatlah pada ilahi Robbi
Bersandarlah pada pencipta langit dan bumi

Semoga kita temukan
Hidup indah dalam keindahan
Hidup damai dalam kedamaian
Hidup bahagia dalam kebahagiaan

Dan selalu bersyukur pada Allah yang kuasa
Karena nikmat, rahmat, karunia dan hidayah-Nya
Serta terampuni segala dosa-dosa
Terkabulkan semua doa-doa
Amin Ya Robbal alamin....