Kamis, 13 Desember 2012

10 Prioritas Buku Bacaan untuk Kaum Muslimin

10 Prioritas Buku Bacaan untuk Kaum Muslimin

 

Membaca adalah aktivitas yang diperintahkan pertama kali oleh Allah kepada manusia melalui firman-Nya :
“Bacalah dengan menyebut nama Rabb-mu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Rabb-mulah Yang Maha Pemurah. Yang Mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia Mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al Alaq : 1-5).
Namun, terkadang kita masih bingung, bacaan yang mana saja yang sebaiknya dibaca? Berikut ini adalah prioritas bacaan yang sebaiknya dibaca. Saya kutip dari sebuah buku terjemahan berjudul Spiritual Reading, Hidup Lebih Bermakna dengan Membaca karangan Dr. Raghib As Sirjani dan Amir Al-Madari, dengan beberapa penyesuaian tentunya.
Prioritas Pertama, Al Qur’an Al Karim
Seorang ulama pernah berkata, “Wajib bagi seorang Muslim untuk bersungguh-sungguh dalam mengkhatamkan Al Qur’an sebulan sekali atau kurang dari satu bulan.”
Kalau satu bulan sudah harus khatam, artinya kita harus menyediakan waktu-waktu khusus tiap harinya untuk membaca Al Qur’an. Undang-undang yang paling populer dan paling benar, surat cinta paling indah dan paling romantis, kitab paling lengkap dan paling update. Langsung dari Allah, membacanya bernilai ibadah apalagi kalau kita juga mengajarkannya. Intinya, Al Qur’an menempati prioritas tertinggi dalam daftar bacaan seorang Muslim.
Prioritas Kedua, Al Hadits Asy Syarif
Sumber hukum kedua setelah Al Qur’an adalah hadis. Allah Mengutus Rasulullah dengan perkataan yang sempurna. Hal ini juga berarti bahwa kalimatnya pendek, tetapi maknanya sangat luas. Dengan membaca satu hadis yang sangat pendek, kita akan mendapatkan ilmu, pengetahuan, dan hikmah yang sangat banyak.  Membaca hadis Nabi sebaiknya juga menjadi agenda pokok seorang muslim.
Kita dapat mulai dari Hadits Arba’in karangan Imam Nawawi, lalu Riyadhus Shalihin (juga karangan Imam Nawawi). Kemudian, bisa juga membaca Lu’lu wal Marjan, yakni hadis yang disepakati oleh dua Imam (Imam Bukhari dan Muslim). Bisa juga intisari hadits Imam Bukhari dan Muslim.
Prioritas Ketiga, Ilmu-ilmu Syar’i
Ilmu-ilmu Islam sangat banyak. Karena itu, usahakan agar setiap memasuki taman hendaknya memetik satu bunga. Bacalah seluruh cabang-cabang ilmu syariah. Sebab, hal ini akan mewariskan kepada kita warisan yang indah dan membangun pondasi kuat yang memungkinkan kita bisa membangun di atasnya bangunan yang besar, Insya Allah.
Mulailah dengan buku yang paling ringan dan tidak tebal. Kemudian secara bertahap, ditambah sedikit demi sedikit. Berikut ini adalah sebagian contoh dari sebagian buku yang mungkin dengannya kita bisa membangun pondasi yang kokoh dalam ilmu-ilmu syar’i :
  1. Intisari Tafsir Ibnu Katsir. Buku ini merupakan buku tafsir Al Qur’an yang bagus. Ia memiliki keistimewaan sederhana dalam susunan kata dan memiliki ungkapan sangat mudah. Kita bisa mulai dari tafsir Juz Amma dan surah Tabarak, kemudian dilanjutkan dengan membaca tafsir surah-surah lainnya yang sudah kita hapal.
  2. Fiqhus Sunnah, karya Sayyid Sabiq. Juz pertama membahas tentang hukum shalat, zakat, puasa, dan haji. Hal tersebut sangat penting bagi kita agar dapat melaksanakan ibadah secara benar sesuai perintah Allah.
  3. Al-Iman, karya DR. Muhammad Nu’aim Yasin, yakni buku yang sangat sederhana tentang akidah islamiyah. Dalam buku itu, penulis berbicara tentang bagaimana beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan iman kepada Qadha’ dan Qadar.
  4. Muhtashar Minhajul Qashidin, karya Ibnu Qudamah (di Indonesia diterbitkan dengan judul Minhajul Qashidin) adalah kitab yang sangat bagus. Buku tersebut membahas tentang masalah ruhiyah, penyakit-penyakit hati, cara penyembuhannya, serta memuat sebagian bahaya dari akhlak, seperti marah, bakhil, dan sebagainya. Selain itu, juga dibahas mengenai bagaimana bertaubat, bagaimana mencintai Allah, dan bagaimana agar Allah Mencintai kita.
  5. Khuluqul Muslim, karya Muhammad Al Ghazali. Judul Indonesianya, Akhlak Seorang Muslim. Buku tersebut merupakan buku yang sangat menarik yang berbicara mengenai akhlak asasi yang harus dimiliki seorang muslim.
  6. Wanita dalam Pandangan Islam, karangan Dr.  Abdul Muta’al Al-Jabari. Buku ini merupakan buku yang sangat penting dan detail dalam menjelaskan nilai wanita dalam Islam dan peranannya, serta syubhat yang terlontar sekitar wanita dan bantahannya. Namun, buku tersebut bukan hanya untuk wanita saja, bagi laki-laki juga penting.
  7. Ar-Rahiq Al-Makhtum (versi Indonesia : Sirah Nabawiyah dan Sejarah Hidup Nabi Muhammad) yang ditulis Al Mubarakfuri. Kitab ini menjelaskan tentang sirah Rasulullah secara sederhana dari lahir hingga beliau wafat.
  8. Shuwar min Hayatis Shahabah (Judul Indonesianya : Ensiklopedi Sahabat) karangan Abdurrahman Ra’fat Basya, yakni buku tentang biografi para sahabat nabi. Keistimewaan buku ini adalah bahasanya yang sangat indah dan susunan katanya yang sangat mudah, sederhana, tetapi sangat luas cakupan pengetahuannya.
  9. Madza Khasiral ‘Alam bi Inhithathil Muslimin? (versi Indonesianya : Derita Dunia Akibat Kemunduran Umat Islam) yang ditulis oleh Abu Hasan An-Nadawi. Buku yang sangat penting dalam menjelaskan kondisi sebelum Islam, serta bagaimana Islam mengubah dan memperbaiki pemahaman manusia.
  10. Min Rawa’i’i Hadharatina (diterbitkan di Indonesia dengan judul Khazanah Peradaban Islam ) karya Dr. Mustafa As-Siba’i. Buku ini adalah buku yang paling indah yang menulis tentang indahnya peradaban Islam dan sejauh mana seorang muslim mencapai ketinggian dan kemajuan dalam peradaban yang beraneka ragam.
  11. Jami’ul ‘Ulum wal Hikam (idem dengan di atas, tidak dijelaskan ada atau tidak terbitan Indonesianya) karya Ibnu Rajab Al-Hambali. Buku ini menjelaskan lebih dari lima puluh hadis dari hadis-hadis Nabi dengan gaya bahasa yang sangat indah dan teratur.
  12. Ibadah dalam Islam karya Dr. Yusuf Al Qardhawi.
Judul-judul buku di atas hanya contoh sekilas saja. Masih banyak buku-buku bagus lainnya yang juga sangat penting.
Prioritas Keempat, Buku-buku yang Sesuai dengan Spesialisasi Ilmiah Tertentu
Kebanyakan orang-orang yang berkomitmen dengan agama, sangat kurang perhatiaannya dalam masalah ini. Membaca dalam bidang spesialisasi tertentu sangat penting guna meraih tujuan. Seorang dokter harus membaca masalah kedokteran, akuntan harus membaca tentang akuntansi, ekonom harus membaca buku-buku yang membahas tentang masalah ekonomi dan keuangan. Jadi, kita dapat memiliki pemahaman yang menyeluruh, baik dari sisi syariah maupun sisi keduniaannya.
Prioritas Kelima, Buku tentang Analisis Sejarah
Sejarah sangat penting dan cukuplah sebagai bukti hal itu bahwa sepertiga Al Qur’an adalah sejarah. Sepertiga Al Qur’an berbicara tentang sejarah zaman dahulu, yang tujuannya jelas, yakni mengambil ibrah, tafakur dengan kejadian, dan mengambil intisari dari sunnatullah dalam penciptaan-Nya di muka bumi.
Sejarah secara keseluruhan itu penting, namun selalu ada yang lebih diutamakan. Sejarah yang paling penting untuk dibaca adalah sejarah Rasulullah, kemudian sejarah para Khulafa’urrasyidin yang empat, sejarah Islam lainnya, baru setelah itu sejarah selain Islam.
Beberapa contoh dari buku-buku tentang sejarah ini telah disebutkan sebelumnya, pada bagian buku tentang ilmu-ilmu syar’i. Di antaranya adalah Ar-Rahiq Al-Makhtum karya Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, buku Sirah karangan Ibnu Hisyam, Fiqhus Sirah karya Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi, dan Fiqhus Sirah karya Muhammad Al-Ghazali, serta buku-buku tentang sejarah Rasulullah lainnya. Untuk sejarah Khulafa’ur Rasyidin ada buku ‘Itmamul Wafa fi Siratil Khulafa’ karya Muhammad Al-Khudhari Bek.
Buku tentang sahabat Nabi lainnya, Shuwar min Hayatis Shahabah karya Abdurrahman Ra’fat Basya. Sedangkan buku-buku yang membahas tentang sejarah Islam, ada Madza Khasiral ‘Alam bi Inhithathil Muslimin? (Derita Dunia Akibat Kemunduran Umat Islam) yang ditulis oleh Abu Hasan An-Nadawi, Min Rawa’i’i Hadharatina karya Dr. Mustafa As-Siba’i, Ad-Difa’ ‘anil Islam (Membela Islam) karya Mustafa Najib.
Prioritas Keenam, Buku tentang Politik
Yang ini bisa dicari sendiri, sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Yang termasuk prioritas ini juga meliputi mengikuti berita harian dengan cepat dan selalu memperhatikan berita yang berbeda-beda, baik milik pemerintah maupun milik oposan, dalam dan luar negeri, yang Islami maupun yang non Islami, dsb. Ketika membaca berita-berita tersebut, harus dibarengi rasa waspada akan berita yang menyesatkan serta jauh dari fakta. Usahakan untuk membandingkan antarberita yang satu dengan yang lain. Secara perlahan, kita akan bisa membedakan antara yang benar dan yang salah, antara yang nyata dan yang mengada-ada. Biasanya hal ini (membedakan berita yang nyata dan yang mengada-ada tersebut ) akan lebih mudah dengan berbagi informasi dengan orang yang dapat dipercaya.
Prioritas Ketujuh, Buku tentang Pendapat Orang Lain
Hikmah adalah barang yang hilang dari orang mukmin. Di mana saja ia memperoleh, maka ia adalah orang yang paling berhak untuk mengambilnya. Kita sangat perlu membaca buku-buku orang lain, buku-buku yang dimaksud di sini adalah buku di luar Islam. Hal ini supaya kita tahu, bagaimana arah pemikirannya, apa saja dalil-dalilnya, serta bagaimana pendapatnya. Akan tetapi, dalam membaca buku-buku ini, sebaiknya kita didampingi seorang yang memiliki ilmu sebagai pembimbing, serta kita juga wajib mencari tahu biografi penulisnya maupun trackrecord penerbitnya agar kita tidak larut dalam arus pemikiran mereka.
Prioritas Kedelapan, Buku tentang Syubhat Seputar Islam
Banyak sekali syubhat seputar Islam sejak turun wahyu hingga sekarang. Hal yang kita tahu dan kita yakini, bahwa Islam adalah agama yang sempurna, tanpa ada cacat dan salah. Sebab, Islam bersumber dari Rabb semesta alam. Namun, kita sering kehabisan dalil yang memuaskan untuk membantahnya dan kita juga sering bersikap bodoh dengan kebenaran yang kita yakini.
Pada zaman sekarang ini, banyak sekali syubhat tentang agama kita yang agung ini. Beberapa di antara syubhat-syubhat tersebut muncul dengan cara diadakan muktamar yang mengeluarkan biaya sangat besar serta penyusunan kekuatan yang sangat besar dan jumlahnya banyak. Karena itu, kewajiban kita adalah membantah seluruh syubhat ini dan memberi hujjah dengan hujjah, dan bukti dengan bukti.
Bagaimana Islam menempatkan wanita? Bagaimana membantah orang yang mengatakan bahwa Islam hanya berkembang dengan tajamnya pedang? Bantahan apa yang akan disampaikan kepada orang yang mengatakan bahwa qisash akan mencetak generasi buntung yang tidak memiliki tangan? Selain itu, bantahan apa yang akan kita sampaikan kepada orang yang mengatakan bahwa Islam adalah agama teroris, kekerasan, kolot, dan ketinggalan zaman?
Perkataan ini sangat tidak bisa diterima, baik secara logika yang kuat maupun meyakinkan. Berkenaan dengan masalah ini, kita wajib membaca.
Adapun buku yang barangkali bisa membantu kita dalam masalah ini adalah Syubuhat Haulal Islam (Syubhat Sekitar Islam) karya Ustadz Muhammad Qutub, Benarnya Islam dan Batilnya Musuhnya karya Abbas Mahmud Al-Aaqad, Islam dalam Sangkar Tuduhan karya Dr. Syauqi Abu Khalil, dan lain sebagainya.
Prioritas Kesembilan, Buku tentang Pendidikan Anak
Dalam mendidik anak, kita perlu memiliki ilmu dasar dan seni. Di antara buku tentang hal ini adalah, Tarbiyatul Aulad fil Islam (Pendidikan Anak dalam Islam) yang ditulis oleh Abdullah Nasih Ulwan. Di samping buku tersebut, tentu banyak pula buku yang ditulis oleh pakar pendidikan tentang kejiwaan anak dan kebutuhannya.
Selain itu, kita juga perlu membaca kisah anak-anak sehingga kita bisa menggunakan  metode yang tepat untuk menyampaikan kisah di kelompok-kelompok, masjid, atau rumah. Akal anak-anak lebih besar dari apa yang kita bayangkan dan kemampuan untuk menguasai lebih lemah dari apa yang kita sampaikan. Sungguh tidak cocok sekali jika apa yang ada di otak anak-anak Muslim tak lebih dari film-film kartun yang berisi kekerasan dan permusuhan. Padahal, di sana ada ilmu yang sangat besar yang mungkin bisa dikuasai oleh anak-anak dengan syarat disampaikan kepada mereka dengan cara yang tepat dan kepandaian untuk mengajar anak. InsyaAllah kondisi umat ini akan berubah menjadi lebih baik jika kita berhasil mencetak generasi yang suka membaca dan cinta ilmu.
Prioritas Kesepuluh, Buku tentang Hiburan
Di samping sembilan prioritas di atas, pasti masih ada obyek-obyek penting lainnya yang perlu kita baca. Prioritas terakhir ini adalah bacaan hiburan. Kita tidak dilarang untuk menggunakan sebagian waktu kita untuk membaca bacaan yang bersifat hiburan. Akan tetapi ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam memilih bacaan yang bersifat hiburan :
  1. Tidak keluar dari aturan Islam. Misalnya, tidak membaca cerita yang tidak sopan dan tidak berakhlak yang mendorong untuk melakukan perkara yang hina. Selain itu, tidak pula membaca syair yang berakibat dosa.
  2. Tidak menggunakan banyak waktu untuk hiburan. Hal ini karena kita adalah umat yang serius sehingga memberi hiburan pada diri kita itu sifatnya kadang-kadang saja. Di samping itu, kita bukanlah umat yang suka bercanda ria dan seriusnya hanya beberapa saat saja.
Itulah sepuluh prioritas yang bisa digunakan dalam menentukan bacaan. Ada yang lebih penting dari sepuluh prioritas tersebut, yaitu kita membaca. Percuma jika kita hanya membuat prioritas tanpa melaksanakannya. Baca, ayo baca!!! Semoga bermanfaat.
Ya Allah, Ya ‘Aliim… Permudahlah jalan ilmu kami… Permudahlah jalan kami menuju surga-Mu…
“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Ada Penganut Syi'ah dalam Kepengurusan MUI Pusat

 Ada Penganut Syi’ah dalam Kepengurusan MUI Pusat?

DR. Khalid Al-Walid ©ferrydjajaprana
Dikutip dari Islampos, Ketua Majelis Ulama Indonesia Pusat KH. Cholil Ridwan, menjelaskan bahwa organisasinya kini sedang melakukan evaluasi atas dugaan adanya seorang tokoh Syiah dalam kepengurusan MUI pusat. Hal ini mengemuka setelah tokoh tersebut datang ke Sampang atas nama MUI pusat, mendesak dicabutnya fatwa sesat Syiah dari MUI Jatim.
“Padahal dia datang bukan atas nama MUI pusat dan tidak membawa perintah apapun,” tandasnya dalam kegiatan Forum Indonesia Peduli Suriah di kantor DDII Jakarta Selasa, (11/12/2012)

KH Kholil menambahkan, pihaknya sudah meminta keterangan terkait sikap oknum MUI tersebut. MUI sendiri memiliki bukti berupa kepengurusan dalam sebuah kelompok Syiah di Indonesia.
“Tapi dia bersumpah bukan Syiah, inilah sulitnya kita bergaul dengan orang Syiah karena mereka punya akidah taqiyyah demi menyelamatkan pribadinya,” tegas KH. Cholil.
Dalam tubuh MUI sendiri, perdebatan mengenai status akidah Syiah sudah selesai. KH. Maruf Amin sebagai ketua harian MUI mengatakan Syiah masuk dalam 10 kategori kelompok sesat. Namun hingga kini, KH. Kholil mengaku masih menunggu keluarnya fatwa sesat terhadap ajaran Syiah dari MUI pusat.
“Karena MUI Pusat sudah mengeluarkan 10 kriteria fatwa sesat dan Syiah di Sampang sudah masuk kriteria sesat,” tegasnya.
Jika anggota tersebut terbukti sebagai pengikut Syiah, maka MUI tidak segan-segan untuk memberikan sanksi tegas berupa pemecatan dari kepengurusan anggota MUI.
“Jika terbukti Syiah, kita akan makzulkan,” pungkasnya.
Siapa Pengurus MUI Penganut Syiah?
Dari penelusuran Fimadani, pengurus MUI yang terindikasi sebagai penganut Syiah adalah DR. Khalid Al-Walid. Ia adalah alumnus dari Hawzah Ilmiah Qom, yang judul desertasinya di UIN Syarif Hidayatullah adalah “Pandangan Eskatologi Mulla Shadra”.
Tahun 2008 lalu, saat disertasinya diuji oleh tim penguji dari UIN Syarif Hidayatullah, Prof. DR. Azyumardi Azra pada bagian akhir acara, bertanya, “Apakah Anda penganut mazhab Syi’ah?”
“Jangan salah duga,” lanjut Azyumardi Azra.
“Saya akan bangga bila UIN berhasil meluluskan seorang doktor Syiah, karena menjadi bukti nyata bahwa lembaga ini menjunjung tinggi pluralisme dan toleransi antar mazhab Islam,” lanjut Direktur Sekolah Pascasarjana UIN tersebut.
Khalid Al Walid saat itu menjawab, “Eh… Saya sama dengan Pak Haidar,” jawabnya berdiplomasi seraya menunjuk DR. Haidar Bagir yang duduk di samping Prof. DR. Mulyadhi Kartanegara yang menjadi pembimbing disertasi Khalid Al Walid. Sebagaimana diketahui, Haidar Bagir adalah tokoh Syiah di Indonesia dan selalu membela berbagai kepentingan Syiah.
Selain itu, DR Khalid Al Walid juga menjabat sebagi Dewan Syuro Ahlul Bait Indonesia (ABI) yang menaungi kelompok Syiah di Indonesia.
Namun, September lalu, Ustadz Cholil Ridwan juga mengatakan, tidak ada pengurus MUI Pusat bernama Khalid Walid. Ketika ditanyakan,  apa kemungkinan ada nama Khalid Walid, seorang lulusan Qom, Iran, Cholil mengatakan tidak ada lulusan Qom di MUI.
Sementara itu, dalam daftar pengurus MUI yang tercantum dalam situs resminya, tercantum nama Dr. H. Khalid al-Walid, M.Ag yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Pusat.

Minggu, 02 Desember 2012

Laknat bagi wanita yang menyerupai laki-laki.


Zaman kita sekarang telah muncul sekelompok wanita yang menyimpang dari fitrah Allah, padahal Allah telah menciptakan manusia di atas fitrah itu. Mereka menunjukkan sifat yang tidak sesuai dengan tabiat kewanitaan mereka, padahal Allah telah menjadikan tabiat tersebut untuk membedakan dengan tabiat laki-laki.
Mereka menyangka bahwa mereka bisa berubah menjadi laki-laki. Akibatnya sekelompok wanita tersebut banyak menemui kesulitan dan kesempitan, mereka mengalami problem fisik dan psikis, menjadi wanita-wanita yang tersisihkan yang dibenci sekaligus menjadi pelampiasan kemarahan suami dan anak-anak mereka.
Disamping itu ada ancaman yang amat keras lagi bagi para wanita yang meyimpang dari fitrah dan kodrat kewanitaan mereka serta menyerupai laki-laki dalam hal berpakaian, penampilan, akhlak dan tindakan. Dalam sebuah hadits shahih dari ibnu Abbas Radhiallaahu anhu dia berkata: 'Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang berpenampilan seperti laki-laki (HR. Al-Bukhari).
Laknat artinya terusir dan dijauhkan dari rahmat Allah Hadits lain yang juga diterima dan Ibnu Abbas ra dia berkata: 'Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam telah melaknat kaum laki-laki yang berpenampilan seperti wanita dan wanita yang berpenampilan laki-laki,' (HR. Al-Bukhari) wanita yang berpenampilan seperti laki-laki artinya yang meniru-niru laki-laki dalam berpakaian dan penampilan. Adapun meniru dalam hal ilmu dan pemikiran maka hal itu terpuji.
Dari Salim Bin Abdullah dari bapaknya, dia berkata: 'Telah bersabda Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam : 'Ada tiga golongan manusia yang tidak akan dipandang oleh Allah Azza Wajalla pada hari kiamat: Orang yang durhaka kepada orang tua, wanita yang menyerupai laki-laki, dan Dayuts (orang yang tidak punya rasa cemburu Pent.)' (HR. An-Nasai)

Beberapa bentuk penyerupaan wanita terhadap laki-laki

Banyak sekali bentuk penyerupaan wanita terhadap laki-laki. Masalah ini tidaklah terbatas hanya dalam hal pakaian saja tetapi mencakup lebih dari itu, diantara bentuk (penyerupaan) terhadap laki-laki yang sering dilakukan oleh para wanita adalah:
  • Menyerupai laki-laki dalam hal berpakaian berupa memakai pakaian yang persis menyerupai pakaian laki-laki dan memakai celana panjang yang pada asalnya merupakan pakaian laki-laki dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu bahwa Rasul Shallallaahu alaihi wa Sallam melaknat laki-laki yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki pernah ditanyakan kepada Aisyah Radhiallaahu anha bahwa ada seorang wanita yang memakai sandal (model laki-laki-pent), maka berkatalah Aisyah: 'Rasul Shallallaahu alaihi wa Sallam melaknat wanita yang meniru-niru laki-laki.' (HR. Abu Dawud).
  • Tidak berpegang teguh terhadap Hijab (pakaian wanita muslimah) yang disyariatkan. Imam Adz-Dzahabi berkata: 'Diantara perbuatan yang menyebabkan terlaknatnya wanita adalah menampakkan perhiasan, emas dan berlian di balik cadar (hijab) dan memakai wangi-wangian ketika keluar atau memakai pakaian yang mencolok (norak) ... Semua itu termasuk tabarruj yang dimurkai Allah dan dimurkai pula orang yang melakukannya di dunia dan akhirat.'
  • Banyak keluar rumah tanpa ada keperluan baik bersama sopir pribadi, naik kendaraan umum atau menyetir sendiri seperti yang banyak terjadi dibeberapa negara atau berjalan kaki sekalipun jaraknya jauh.
  • Berdesak-desakan dengan laki-laki dan bercampur baur dengan mereka di pasar-pasar dan di tempat-tempat umum, bahkan sebagian mereka tidak merasa malu untuk mengantri di barisan laki-laki ketika menunggu, masuk dan duduk diantara laki-laki khususnya di lapangan bisnis.
  • Meninggikan suara dalam berbicara dengan laki-laki dengan suara yang keras sehingga terdengar dari kejauhan. Padahal tabiat seorang wanita biasanya berbicara rendah dan menghindari berbicara dengan laki-laki asing.
  • Meniru kebiasaan laki-laki dalam hal berjalan dan beraktifitas, berupa berjalan di pasar-pasar atau jalanan seperti berjalannya laki-laki dengan gagah menyerupai gerakan laki-laki yang menampakkan kegagahan dan kejantanan.
  • Kasar dalam bermuamalah dan berakhlak dengan keluarga dan kerabatnya, tidak lembut, galak, keras kepala dan tidak menghargai orang lain, sifat-sifat ini tercela bagi laki-laki maka bagaimana bagi wanita?
  • Tidak memakai perhiasan yang khusus bagi wanita seperti pacar, celak mata, dan yang lainnya sehingga menjadi seperti laki-laki dalam bentuk dan penampilan. Aisyah Radhiallaahu anhu berkata: Ada seorang wanita menyodorkan sebuah buku dengan tangannya dari balik hijab kepada Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam, beliaupun mengambilnya lalu berkata: 'Aku tidak tahu apakah ini tangan laki-laki ataukah tangah wanita?' Aisyah menjawab: 'Ta-ngan wanita.' Beliau berkata lagi: 'Kalau engkau wanita maka engkau harus merubah kuku-kukumu,' maksudnya dengan pacar.' (HR. Abu Dawud)
  • Menyerupai laki-laki dalam berpenampilan berupa memotong rambut seperti potongan rambut laki-laki, memanjangkan kuku, posisi ketika berdiri atau duduk dan sebagainya.
  • Melepaskan diri dari pengawasan suami atau wali. Dia tidak mau menerima kalau dirinya berada di bawah pengaturan suami atau wali dia menginginkan kebebasan bertindak secara mutlak tanpa izin atau pengawasan laki-laki yang memang bertanggung jawab atas dirinya.
  • Bepergian tanpa mahram dengan berbagai alat transportasi dan yang paling masyur adalah pesawat terbang. Dia sendirilah yang membeli tiket, pergi ke bandara, dan bepergian tanpa mahram yang menyertainya dan melindunginya dari orang-orang fasik. Perbuatannya itu telah menyimpang dari diennya (agamanya) dan tabiatnya. Rasul Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda:'Janganlah seorang wanita bepergian (safar) kecuali dengan mahramnya.' (muttafaq 'alaih)
  • Sedikitnya rasa malu, seorang wanita tomboy telah tercabut rasa malu dari kepribadian dan akhlaknya, ia tak ubahnya seperti pohon bugil tak berkulit. Berbicara tentang segala hal, ngobrol dengan setiap orang pergi ke berbagai tempat tanpa rasa malu dan akhlak, sebagai mana sabda Rasul Shallallaahu alaihi wa Sallam dalam sebuah hadits yang shahih: 'Sesungguhnya diantara hal yang telah diketahui manusia dari ucapan para nabi yang dulu adalah: Kalau kamu tidak merasa malu maka bertindaklah semaumu.'
Inilah beberapa bentuk penyerupaan wanita terhadap laki-laki yang keburukannya begitu nyata dikalangan para wanita, dan hal ini amat patut disesalkan. Dari penjelasan di atas bisa kita tarik kesimpulan yang menyeluruh tentang definisi wanita tomboy yaitu: wanita yang menyerupai laki-laki dalam hal berpakaian, penampilan, berjalan, berbicara, meninggikan suara, beraktifitas dan bercampur baur. Atau secara ringkasnya bahwa seorang wanita dikatakan tomboy kalau dia meniru seperti laki-laki (padahal yang ia tiru adalah merupakan ciri laki-laki yang bertentangan dengan kodrat kewanitaannya-pent).

Beberapa sebab seorang wanita menjadi tomboy

Ada beberapa penyebab yang mendorong seorang wanita menjadi tomboy yang secara umum diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Kurangnya iman dan sedikitnya rasa takut kepada Allah, karena terjerumusnya seseorang kepada maksiat baik dosa kecil ataupun dosa besar merupakan akibat dari kurangnya iman dan lemahnya perasaan merasa diawasi oleh Allah Azza wa Jalla.
  • Pendidikan yang jelek, peribahasa mengatakan bahwa seseorang adalah anak bagi lingkungannya. Bila lingkungan tempat dia hidup merupakan lingkungan yang shaleh, maka diapun akan shaleh, kalau lingkungannya jelek maka diapun akan seperti itu. Seorang anak wanita yang hidup dirumah yang semrawut yang kosong dari pendidikan yang baik pada umumnya akan menyeret dia kepada berbagai penyimpangan.
  • Pengaruh media masa dengan berbagai bentuk dan jenisnya, baik tontonan, yang di dengar, ataupun bacaan. Di dalamnya berkembang dan tersebar pemikiran-pemikiran sesat dan penyimpangan yang akan menyesatkan para wanita dan mendorong mereka untuk melanggar norma agama dan prinsip-prinsip kebenaran.
  • Taklid buta, dia berpakaian dan berprilaku tanpa memahami dan mengetahui apa yang dia lakukan, juga tidak memikirkan manfaat dan madharaat-nya. Dia hanya sekedar ikut-ikutan kepada apa yang ada di sekitar dirinya, dari kawan-kawannnya dan dari para seniwati (artis atau bintang), sekalipun hal itu bertendengan tabiat kewanitaannya.
  • Kawan bergaul yang jelek, di antara hal yang tidak diragukan lagi adalah kawan bergaul yang mempunyai pengaruh besar dalam pribadi seseorang baik positif ataupun negatif. Sebagaimana sabda nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Sallam : 'Perumpamaan kawan bergaul yang saleh dengan kawan bergaul yang jelek seperti orang yang menjual minyak wangi dengan peniup pande besi (kiir). Panjual minyak wangi mungkin dia akan memberikan kepadamu atau kamu membeli darinya, atau kamu bisa mencium harumnya. Adapun peniup pande besi mungkin dia bisa membakar pakaianmu atau kamu mencium bau busuk darinya.' (Muttafaq 'alaih).
  • Kurang percaya diri dan upaya menarik perhatian, sebagian wanita ada yang merasa kurang percaya diri dan berupaya menutup kekurangan itu dengan cara yang justeru menyeret mereka kepada keburukan yaitu menyerupai laki-laki dalam berperilaku, penampailan, pakaian dan sebagainya.
  • Contoh yang buruk, contoh (figur) merupakan unsur pendidikan yang terpenting. Kadang-kadang seorang ibu berprilaku menyerupai laki-laki lalu di contoh oleh anak perempuannya. Umumnya para anak wanita memiliki kepribadian karena mencontoh ibu-ibu mereka. Maka seorang ibu yang tidak menghargai dan tidak menghormati ayah, pada umumnya anak wanitanya pun bertabiat seperti itu yaitu tidak menghargai suami mereka. Dan seorang ibu yang kasar nada bicaranya dan selalu keras dalam bersuara maka anak wanita-nya pun akan mewarisi sifat ini pula.
  • Tidak adanya rasa cemburu dari suami atau walinya, sehingga tidak mencegah dia dari penyimpangan dalam masalah hijab dan pakaian dan tidak melarangnya dari perilaku yang tidak layak.
Demikian diantara sebab-sebab terpenting yang dapat menjerumuskan wanita ke dalam sikap meniru kaum laki-laki. Semoga Allah menjaga kita dari segala perbuatan yang menyelisihi syari'atNya serta membimbing kita semua agar tetap diatas fitrah yang diridhaiNya

Sabtu, 01 Desember 2012

Demi Allah, tahanlah lisan jahatmu atas suamimu!



Ketika diri dihadapkan pada suatu masalah, maka tak jarang gelapnya hati dan buntunya logika menuntun kita pada sebuah sikap yang justru lebih memperunyam suasana. Tak jarang pula, entah tanpa sadar atau tidak, kita mengeluarkan kata- kata makian dan penuh dengan nada- hujatan serta merendahkan. Dan sangat disayangkan, ketika obyek alias sasaran yang kita harapkan untuk menerima kerendahan itu ternyata adalah suami kita sendiri.Wahai wanita...
Lalu apakah yang kau peroleh setelah menghujat? Apakah yang kau peroleh setelah kalimat "margasatwa" itu telah habis- habisan kau paksaan bagi suamimu untuk mendengar? Legakah batinmu atas keadaan itu?
Masyaallah, lihatlah  ternyata kau sama sekali tidak terlihat lebih indah. Demi Allah, memanglah sangat sakit mungkin, sakit yang kau rasakan saat kau penuh amarah. Namun semua kata- kata kotor yang kau lontarkan itu, ternyata tidak akan pernah sama sekali memuliakanmu di hadapan Allah, dan atau memberi celah untukmu mendapatkan jalan keluar atas masalahmu itu.
Maka bersabarlah....
Bersabar itu bukan berarti kau tak boleh sama sekali marah. Bersabar itu berarti kau tetaplah boleh marah, tetapi tidak menggunakan rasa marah yang kau rasakan itu, untuk merendahkan diri suamimu dan melukai hati beliau, sehingga beliau terasa sangat terendahkan dan sedih, sedang dirimu sendiri telah berhasil mengikhlaskan diri untuk tidak menjadi mulia.
Maka ingatlah para wanita, suamimu adalah tetap dan akan selamanya menjadi ladang ibadah bagimu untuk meraih surga. Beliau adalah penyelamat kehormatanmu, penjaga batinmu, dan karenanya kau juga tak mendapat julukan perawan tua ataupun janda yang dipandang sebelah mata oleh manusia. Kau memang sangat dan teramat bebas mengekspresikan kemarahan dan kata- kata jahatmu kepada suamimu, saat kau marah. Namun yakinlah bahwa kau tak akan pernah bebas dari efek samping yang akan kau terima di kemudian hari, atas semua yang telah kau lakukan itu.
Ketika kau marah dan protes atas sebuah keadaan, maka ingatlah bahwa keadaan yang sedang tersedia di hadapanmu itu, sesungguhnya sedang menantangmu untuk menunjukkan jati diri terbaikmu. Maka jangan kau sia- siakan kehadirannya, dengan justru menghadirkan serendah- rendahnya kualitas diri lewat lidahmu yang jahat.
Dan ketahuilah wahai wanita, lisanmu itu adalah nikmat dari Allah, namun bisa menjadi bencana terbesar bagi hidupmu jika kau telah lepas kendali. Maka kendalikanlah dia, dan jangan serahkan kekuasaan itu kepada selera dan keadaan perasaanmu saja yang setiap saat bisa berubah dan berbeda. Apakah kau tahu, banyak para suami dan mungkin termasuk suamimu, yang sebenarnya menginginkan untuk selalu berlaku mesra dan menjadikan istrinya "pos" terakhir dari petualangan hidupnya. Namun... istrinya kasar, pemarah, perendah bagi suaminya sendiri, tidak menghormati mereka.
Wahai wanita, kau adalah pemilih dari keadaan yang selanjutnya kau hadapi dan kau rasakan sendiri. Sekuat- kuatnya seorang laki- laki, maka pun akan patah juga pertahanan mereka saat telah tidak terasa lagi sebuah penghormatan dan perlakuan baik atas diri dan harga dirinya.

Jumat, 16 November 2012

Etika Remaja

Berbicara tentang remaja selalu mendapat tanggapan yang beraneka ragam. Sayangnya, sekarang ini kesan yang ada dalam benak masyarakat justru cenderung kebanyakan negatif. Dimulai dari perkelahian antar pelajar, pornografi, kebut-kebutan, tindakan kriminal seperti pencurian dan perampasan barang orang lain, pengedaran dan pesta obat-obat terlarang, bahkan yang sekarang lagi heboh adalah dampak pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan.
Apalagi sekarang terpaan media informasi di abad millennium ini semakin merambah dengan cepat. Di daerah yang tidak diduga sekalipun bahkan terpencil ada saja tempat untuk pemutaran film-film porno. Rental VCD bertebaran di setiap tempat, belum lagi media cetak yang demikian bebas mengumbar informasi sensual dan kemesuman Satu masalah yang perlu mendapat perhatian serius adalah bebasnya hubungan antar jenis diantara pemuda yang nantinya menjadi tonggak pembaharuan. Islam sangat memperhatikan masalah ini dan banyak memberikan rambu-rambu untuk bisa berhati-hati dalam melewati masa muda. Suatu masa yang akan ditanya Allah di hari kiamat diantara empat masa kehidupan di dunia ini.
Islam telah mengatur etika pergaulan remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah :
1. Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurot demi menjaga kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis agar tidak boleh kepada jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta menimbulkan fitnah.
Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurat bagi wanita yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.
Di samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang.
2. Menjauhi perbuatan zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada batas tidak membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat umum. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32:
“Dan janganlah kamu mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina, islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut :
Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan, mula-mula saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk rayu syetan.
Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang.
Tata Cara Pergaulan Remaja
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :
a. Mengucapkan Salam
Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim, ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.
b. Meminta Izin
Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta izin terlebih dahulu
c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.
d. Bersikap santun dan tidak sombong
Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.
e. Berbicara dengan perkataan yang sopan
Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar .
f. Tidak boleh saling menghina
Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.
g. Tak boleh saling membenci dan iri hati
Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.
h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.
i. Mengajak untuk berbuat kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.

Jumat, 05 Oktober 2012

KETIKA RINDU


ini kerinduan yang mengusik lara
kecemburuan bagai menikam jantung hati
waktu kian berlari dan tak pasti

ajarkan aku berteriak cinta
sedangkan jarak bukan hal yang jauh untuk rindu
atau sayang telah berserak di jantung kita

akan kuikat rindu dengan nestapa
malam ini mari kita menari
ketika kumainkan lagu yang Kau suka
cinta dalam kerinduan

lalu malam membetangkan sayapnya
menyapa awan yang enggan diam
kerling bintang membahagiakan bulan
juga aku

kulepas rindu
kusebut nama-Mu
yang berdiri memenuhi raya
yang mengizinkanku menghirup udara
melihat bukit jatuh di muara
tempat sembunyiku
ketika bahagia

Kau
tak pernah membiarkanku
berjalan sendiri
lalu terdampar pada gusar
pun penderitaan
karena cabik-cabiknya dunia
yang terbiar

Kau
yang mengisi penuh
rongga kepalaku
di tiap sela hatiku
di tiap detak jantung
dan denyut nadiku

dan Kau
memberiku rumah
bahkan telah Kau sipakan istana

pada-Mu
kan kunyanyikan lagu
lagu abadi seorang hamba
pada malam sepertiga

biar tak terlukis pesona wajah-Mu
aku merasa telah bertemu
di tiap basah, lantun dzikirku
di tiap bisik, lepas pintaku

kepada-Mu
aku ingin mengatakan cinta
bukan seperti puisi kata
tapi kata
tak terkata

BNA Wanadadi 02/10/2012
Ilustrasi: Resim & fotograf & Eftelya

Rasaku


Sebelum kau pergi


Diamlah di pelukku
Tetapkan aku di hati
Tenangkan hatiku

Aku resah tak tentu
Dukaku jauh darimu
Luka memendam rindu
Penuhi ruang hatiku

Sebelum kau pergi
Kuatkan ikatan cinta
Satukan segala rasa
Beraroma satu jiwa

Di antara kau dan aku
Sematkan satu rasa
Cinta menggelora
Mendiami satu kota



Ilustrasi: Internet